Air Terjun Je'ne Ariba
Mengunjungi Jeneponto tak lengkap rasanya bila tidak ke Air terjuang Je’ne Ariba. Je’ne Ariba berada di Desa Kapita kecamatan Bangkala. Air terjung ini memang belum bisa di sejajarkan dengan air terjun Takkapala yang ada di Malino, namun air terjuang Je’ne Ariba ini memiliki keunikan tersendiri untuk ditelusuri. Di mana saat memasuki kawasan ini, para pengunjungnya akan dijamu dengan keindahan pegunungan yang cukup memukau dan mempesona. Selanjutnya menuju ke arah obyek, pengunjung kembali diwajibkan untuk menelusuri perkebunan jagung, jambu menteh dan tambak ikan. Ini tentu saja menjadi keasyikan dan tantangan tersendiri bagi Anda yang suka berpetualang ke alam bebas. Sekilas, perjalanan akan sangat melelahkan saat menuju lokasi Je’ne Ariba, tapi Anda tak perlu khawatir mengingat keindahan alam yang bertebaran di seputar jalan menuju area air terjun membuat kita tak merasakan hal ini. Malah sebaliknya decak kagum selalu datang menghampiri. Kesejukan air telaga di Je’ne Ariba sangat bening dan segar. Di kawasan ini sangat sering digunakan sebagai tempat rekreasi masyarakat umum yang bertanda bersama keluarga, khususnya pada hari Minggu yang juga bersamaan hari pasar di seputaran desa Kapita ini. Jarak tempuh wisata Je’ne Ariba sekitar 25 km dari kota Jeneponto.Bungung Salapang
Tidak lupa Anda pun bisa mengunjungi wisata Bungung Salapang atau sembilan Sumur. Tempat wisata ini juga sangat menarik untuk dikunjungi, karena bisa disebut sebagi wisata Budaya. Di mana air yang ada di dalam Bungung Salapang ini tidak pernah habis meskipun banyak orang yang memakainya, dan hal itu sudah terjadi ratusan tahun yang lalu. Bungung Salapang, oleh sebagian masyarakat Jeneponto juga dipercayai selain dapat menghilangkan berbagai macam penyakit yang ada dalam tubuh, bisa awet mudah juga bisa ketemu jodoh. Dengan cara orang tersebut harus datang dengan niat baik dan tulus, untuk memohon (nasar), sambil mengikat tali yang menyerupai akar-akaran di seputaran pohon atau area Bungung Salapang, sambil berucap dalam hati ‘ Aku akan kembali melepas tali ini setelah jodohku aku temukan ’ lalu membasuh air ke muka. Percaya tidak percaya tempat wisata ini banyak dikunjungi masyarakat dari dalam dan luar Jeneponto. Dan saat ini kawasan Bungung Salapang menjadi potensi khasanah yang unik karena keragaman budaya yang ada di Masyarakatnya selalu berpulang pada kesejahteraan dan kebahagiaan bersama. Sebagian masyarakat mengkulturkan dan menjadikan tempat tersebut sakral.
Agrobisnis Industri Garam
Kualitas garam yang dikelola secara tradisional dapat di temukan di Jeneponto. Pengolahan yang tradisional menjadikan garam dari sini cukup diperhitungkan oleh pelaku bisnis dari luar Sulsel. Pada umumnya Garam di sini diolah kembali untuk dijadikan garam konsumsi maupun untuk garam industri, namun bahan penggunaannya tidak mengandung unsur kimia yang merusak. Lahan pembuatan garam di sini dibuat berpetak-petak secara bertingkat, sehingga bagi anda yang ingin mengetahui lebih dalam lagi cara menghasilkan dan membuat garam, Anda tinggal mengunjungi kawasan Nassara di Jeneponto.
Tak lengkap rasanya jika mengunjungi Jeneponto, tanpa mencicipi coto kudanya. Aneka rasa yang disajikan akan mengundang selera dan rasa penasaran tak kala menikmati satu mangkuk panas hidangan coto kuda.
BIRTARIA KASSI
Obyek wisata Birta Ria yang dikenal dengan sebutan kassi adalah magnet Kabupaten Jeneponto Untuk menyedot wisawatan. Pesona alam dan pantai yang mengundang decak kagum.
Obyek wisata Birta Ria Kassi menjanjikan pendapatan bagi kas pemerintah Kabupaten Jeneponto. Dengan pesona pantai dan nuansa alamnya yang menyajikan kesejukan, menjadikannya sebagai alternatif tamasya warga Turatea dan sekitarnya.
Kawasan Birtaria Kassi terletak di desa Tonro Kassi, Kecamatan Tamalanrea, Kabupaten
Jeneponto. Luas obyeknya mencapai empat hektar. Jarak dari kota Makassar, ibukota Propinsi Sulawesi Selatan menuju obyek kurang lebih 60 kilometer.
Letaknya sangat strategis, hanya 200 meter dari jalan propinsi. Dari kota Jeneponto, kita dapat menempuh jarak 20 kilometer atau satu jam perjalanan.
Pada hari-hari libur, seperti halnya obyek wisata lain, Birta Ria Kassi Ramai dikunjungi, terutama masyarakat dari daerah sekitarnya. Tarif masuk tergolong murah, pengunjung hanya dikenakan biaya 2000 rupiah per orang. Bila membawa kendaraan, cukup mengeluarkan kocek 2000 rupiah untuk mobil, dan 1000 rupiah untuk sepeda motor.
Kawasan yang dilengkapi dengan fasilitas kolam renang ini, nampaknya dirancang untuk dinikmati oleh semua kalangan.
Makam Raja-Raja
Sebagai salah satu objek wisata budaya budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Jeneponto, kompleks kuburan ini menjadi tempat yang sering dikunjungi oleh para peneliti dan sejarawan maupun masyarakat umum karena selain menambah pengetahuan serta sebagai referensi penelitian , kita juga dapat menikmati suasana kekeluargaan penduduk sekitar. Kuburan Raja-2 Binamu berada di Kecamatan Bontoramba yang berjarak sekitar 16 km dari Bontosunggu, didalam lokasi kuburan dapat kita temui berbagai macam dan bentuk bangunan kuburan yang juga melambangkan strata sosial atau tingkatan struktur kehidupan masyarakat dan pemerintahan kerajaan Binamu pada masa itu.
PACUAN KUDA
Kabupaten Jeneponto yang terletak sekitar 50 km dari kota Makassar merupakan daerah yang terkenal dengan kudanya. Tentunya tak heran kalau hampir setiap tahun diadakan pacuan kuda, sebagai tradisi.Masyarakat sangat antusias mengikuti setiap pacuan terutama pada saat lelang kuda sebelum pacuan dimulai. Ratusan orang memadati sekitar arena, orang dewasa, anak-anak, wanita dan laki-laki semua ikut bergembira menyaksikan kuda-kuda pacuan yang berlaga. Para joki dengan gagah memacu kuda tunggangan mereka untuk menjadi yang terbaik.
Yang unik dalam pacuan kuda ini, para joki tidak menggunakan pelana kuda sebagaimana umumnya pacuan kuda, mereka benar-benar terampil memacu kuda-kuda tunggangan mereka dan yang hebat lagi walaupun terjatuh dan terinjak kuda pun mereka masih mampu berdiri tegak seakan-akan tidak ada luka yang berarti. Entah mereka kuat atau pakai jampi-jampi. Yah, hanya mereka dan Tuhan yang tahu. Di luar itu semua pacuan kuda ini merupakan tradisi yang menarik untuk ditonton, mantaplah buat hiburan rakyat!
LOKA CAMP JENEPONTO
Tanaman sayur yang subur-subur
Pemandangan puncak menara di Jeneponto dilihat dari
Kebun Strobery Loka
PANTAI TAMARUNANG
Pantai ini berjarak sekitar 1 KM dari Kelurahan Pabiringa Kabupaten Jeneponto. Pantai ini sudah tak seperti dulu lagi. Teringat masa-masa sebelum memasuki tahun 2000, pantai ini menjadi salah satu objek wisata menarik dan banyak dikunjungi baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Pantai Tamarunang dahulunya adalah objek
wisata yang menarik banyak perhatian. Pantai tamarunang selain menjadi
wisata alam permandian, juga dipakai sebagai arena pacuan kuda. Hampir
setiap hari minggu diadakan pacuan kuda di tempat ini. Tapi kini sudah
menjadi tinggal kenangan. Kawasan ini sekarang menjadi resort hotel bagi
setiap pendatang dari luar Jeneponto.
0 komentar:
Posting Komentar